Istilah Smart City belakangan menjadi topik hangat pada masa perhelatan demokrasi Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia. Terlebih lagi digabungkan dengan Industri 4.0 yang semakin hangat di bicarakan pada Pemilihan Presiden 2019.
Ajang debat Pilpres juga mengusung tema Industri 4.0, akan tetapi apakah sebenarnya yang dimaksud dan keterkaitan smart city dan Industri 4.0
Konsep Smart City menjadi nilai jual para Pemimpin Daerah karena menjanjikan berbagai kemudahan pelayanan dan fasilitas yang akan dinikmati oleh warganya.
Istilah Smart secara gampangnya seperti halnya sebuah Ponsel yang tadinya berfungsi sebagai media komunikasi telepon dan sms, kini kita menemukan sebuah Smartphone dengan kebergunaan yang sudah jauh dari hanya sekedar alat untuk berkomunikasi.
Pada smartphone kita sudah bisa merekam foto dan video, mengakses internet, membuka dan mengolah dokumen, dan hal – hal lain yang tadinya hanya bisa kita kerjakan pada PC atau Laptop, bahkan trend sekarang sebuah smartphone mulai menjadi sebuah Dompet Digital.

Konsep Smart City dan Industri 4.0
Definisi Smart City
Smart City adalah sebuah kota yang memonitor dan mengintegrasikan kondisi semua infrastrukturnya, termasuk jalan, jembatan, terowongan,rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, bahkan seluruh bangunan pemerintahan sehingga dapat digunakan untuk mengoptimalkan sumber daya,rencana kegiatan dan memantau keamanan sekaligus memaksimalkan pelayanan kepada warganya ( Hall, R. E.,)
Smart City didefenisikan sebagai penggunaan Information Teknologi untuk mengintegrasikan komponen-komponen penting dari infrastruktur dan layanan kota, seperti administrasi kota, pendidikan, kesehatan,keselamatan publik, Permukiman, transportasi dan keperluan kota lainnya, dimana penggunaan keseluruhannya harus dilakukan secara cerdas, saling berhubungan dan efisien ( Washburn, D., dkk )
Konsep Smart City
Konsep Smart City kurang lebihnya adalah Sebuah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan kotanya sehari-hari, dengan tujuan untuk meningkatan efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warganya.
Sehingga antar komponen yang terdapat didalam dan diluar kota bisa saling terhubung satu sama lainnya, antara warga, pemerintahan, bisnis, industri, transportasi, keamanan, energi, lingkungan dan lainnya.
Smart City tidak dapat terlepas dari Konsep AICBM yang merupakan konsep inti dari Industri 4.0 yaitu AI, IoT, Cloud, Big Data dan Mobile.

AICBM Smart City
AI
Penerapan AI pada Smart City akan memberikan ke-efektifan yang tinggi dalam tata kelola kota. Contohnya Ai mempelajari kepadatan lalu lintas pada traffic light sehingga dapat otomatis mengatur lampu merah menjadi lebih cepat pada jalur dengan antrian kepadatan yang lebih panjang.
IOT
IoT memungkinkan perangkat dan sensor untuk berkomunikasi satu sama lain, dan perangkat untuk berkomunikasi dengan orang lain juga.
Di Smart City, sensor dan node digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas, untuk mengukur kualitas udara, Sistem Lampu penerangan jalan, kamera CCTV, sensor ketinggian Air / Banjir, penumpukan Sampah dan lain lain.
Semua perangkat IoT saling terhubung satu sama lain di kota, kemudian akan di pelajari oleh teknologi AI dan membuat kota seperti komputer bekerja dengan sendirinya.
Cloud & IT
Cloud adalah dasar untuk menganalisis secara realtime dari data data yang dikumpulkan dari server data, perangkat sensor, data dari AI dan lainnya.
Eksekutor, Operator dan Regulator dapat dengan mudah memanajemen keadaan darurat, sektor keselamatan publik dan pengambilan keputusan.
BigData memungkinkan untuk menjalankan simulasi untuk menemukan solusi baru dari masalah perencanaan kota, seperti, konsumsi energi, Kepadatan Lalulintas, Penanganan Banjir, Pelayanan Publik, Perencanaan Permukiman, penambahan atau pelebaran jalan, sistem drainase, Tempat Pemakaman Umum, Jadwal Pembuangan Sampah, Kepadatan Penduduk dalam suatu area dan lainnya.
Mobile
Kemudahan mengakses informasi publik, pengaduan atau pelaporan secara mobile.
Smart City dengan AICBM terintegrasi bekerja seperti ini:
Informasi yang disimpan di cloud dapat diakses melalui mobile diklasifikasikan oleh Big Data, dianalisis dan diperintahkan oleh AI, kemudian menyebar dan dieksekusi melalui IoT.
Ini adalah struktur teknologi di Smart city dengan AICBM.
Smart City di Indonesia
Keadaan sekarang di Indonesia beberapa kota dan wilayah sudah menerapkan smart city ini, dengan dukungan teknologi e-KTP sebagai landasan konsep kota cerdas seharusnya bisa di implementasikan, namun memang kendala yang dihadapi belum terintegrasinya Big Data antar lembaga dan Instansi terkait, maka pemanfaatan e-KTP sebagai single Identification Number belum maksimal dimanfaatkan.